Langsung ke konten utama

IP Address dan Subnetting




Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti setiap paket akan memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit address komputer penerima dalam IP Header paket.

Format IP address

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Misal :
11000000101010000000101000000001
32 – bit (32 kombinasi angka 0 dan 1)
32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam format bilangan desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit. Setiap bagian tadi disebut octet.
11000000101010000000101000000001
8 bit8 bit8 bit8 bit
Kemudian untuk setiap 8 bit bilangan biner dapat kita konversi menjadi bilangan desimal, sehingga kita dapatkan 4 buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal adalah dengan menggunakan tabel berikut ini :
Nilai dalam desimal1286432168421
Bitke-1ke-2ke-3ke-4ke-5ke-6ke-7ke-8
Yang berarti :
  1. bit ke – 1 bernilai 128
  2. bit ke – 2 bernilai 64
  3. bit ke – 3 bernilai 32
  4. bit ke – 4 bernilai 16
  5. bit ke – 5 bernilai 8
  6. bit ke – 6 bernilai 4
  7. bit ke – 7 bernilai 2
  8. bit ke – 8 bernilai 1
Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit 11110000 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal1286432168421
Bit11110000
Yang berarti nilai desimal dari angka 8 bit 11110000 tersebut adalah 128+64+32+16+0+0+0+0 = 240.
Contoh lagi, 8 bit 10101010 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal1286432168421
Bit10101010
Yang berarti nilai desimal dari 10101010 adalah 128+0+32+0+8+0+2+0 = 170.
Jadi, dengan metode yang sama, 32 bit angka biner berikut 11000000 10101000 00001010 00000001 dapat kita konversi menjadi bentuk decimal seperti ini :
11000000101010000000101000000001
192168101
Setelah kita dapatkan 4 angka desimal kita dapat menuliskannya secara berurutan dengan dipisahkan huruf titik (.) seperti ini 192.168.10.1.
Penulisan IP address dengan format diatas dikenal dengan sebutan dotted-decimal.
32-bit11000000 10101000 00001010 00000001
Dotted-decimal192.168.10.1

Prefix-length dan Subnet Mask

32 bit angka biner IP address di bagi menjadi 2 porsi/bagian, network-portion dan host-portion.
Network-portiondapat menunjukkan network address dimana IP address tersebut berada, sedangkan host-portion menunjukkan identitas komputer di dalam network. Di dalam satu network yang sama, semua komputer/host memiliki susunan bit network-portion yang sama.
Diketahui bahwa jumlah total :
network-portion + host-portion = 32.
Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui berapa banyak bit-bit yang digunakan sebagai network-portion dan berapa banyak bit-bit untuk host-portion?
Ada 2 cara untuk menentukan besar network-portion dan host-portion:
  1. prefix-length
  2. subnet mask

Prefix-length

Prefix-length menunjukkan berapa banyak jumlah bit-bit pertama dari 32 bit IP address yang digunakan sebagai network-portion.
Jadi, jika sebuah network menggunakan prefix-length /24; maka berarti network tersebut menggunakan 24 bit pertama IP address sebagai network-portion, dan sisa 8 bit IP address terakhirnya merupakan host-portion.
Contoh, sebuah network dengan prefix-length 24; 192.168.1.0/24, maka :
  • Jumlah bit network-portion = 24 bit.
  • Jumlah bit host-portion = 32 – 24 = 8 bit.
32 – bit IP address = 24 – bit network-portion + 8 – bit host-portion.
19216810
11000000101010000000000100000000
24 – bit network-portion8 – bit host-portion
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix 26; 172.16.1.128/26, maka :
  • Jumlah bit network-portion = 26.
  • Jumlah bit host-portion = 32 – 26 = 6.
32 – bit IP address = 26 – bit network-portion + 8 – bit host-portion.
172161128
10101100000100000000000110000000
26 – bit network-portion6 – bit host-portion

Subnet mask

Cara lain untuk menentukan berapa banyak bit dalam network-portion dan berapa banyak bit dalam host-portion adalah dengan menggunakan subnet mask.
Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat diekspresikan dalam bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua bit network-portion diwakili oleh angka 1sedangkan semua bit host-portion akan diwakili oleh angka 0.
  • network-portion → 1
  • host-portion → 0
Contoh, network dengan prefix-length /24; maka :
  • Jumlah bit network-portion = 24.
  • Jumlah bit host-portion = 8.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 24 angka biner bernilai 1 + 8 angka biner bernilai 0.
11111111111111111111111100000000
2552552550
Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.0.
Contoh lagi, sebuah network dengan prefix-length /27; maka :
  • Jumlah bit network-portion = 27.
  • Jumlah bit host-portion = 5.
Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0.
1111111111111111111111111110000
255255255224
Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.224.
Sebaliknya, sebuah network dengan subnet mask dapat kita ketahui besar prefix-length dengan cara mengkonversi nilai subnet mask ke dalam bentuk bilangan biner kemudian kita hitung jumlah bilangan biner yang bernilai 1.
Contoh, sebuah network dengan subnet mask 255.255.255.192, berapakah prefix-length-nya?
255255255192
11111111111111111111111111000000
Dengan demikian kita dapatkan bahwa prefix-length-nya adalah /26.

Network Address dan Broadcast Address

Ada beberapa jenis IP address :
  • Host address, IP address yang dapat di assign ke perangkat jaringan seperti komputer atau router.
  • Network address, IP address yang menunjukkan alamat sebuah network
    • Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama
    • Network address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portionmenjadi 0.
    • IP address ini tidak dapat di assign ke perangkat jaringan.
  • Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang ada dalam satu network.
    • Broadcast address ini bisa diperoleh dengan cara merubah semua bit dalam host-portionmenjadi 1.
Contoh, berapakah network address dan broadcast address dari komputer dengan IP 172.16.4.71/24?
Prefix-length adalah 24, maka :
  • Jumlah bit network-portion = 24.
  • Jumlah bit host-portion = 8.
1721641
10101100000100000000010001000111
Untuk mendapatkan :
  • Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
  • Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
susunan bit awal10101100000100000000010001000111
susunan bit network addres10101100000100000000010000000000
dotted-decimal network address1721640
Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.0/24.
susunan bit awal10101100000100000000010001000111
susunan bit broadcast address10101100000100000000010011111111
dotted-decimal broadcast address172164255
Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.255/24.
Contoh lagi, tentukan network address dan broadcast address dari komputer dengan IP 172.16.4.71/26?
Prefix-length adalah 26, maka :
  • Jumlah bit network-portion = 26.
  • Jumlah bit host-portion = 6.
1721641
10101100000100000000010001000111
Untuk mendapatkan :
  • Network address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 0.
  • Broadcast address : ubah semua bit dalam host-portion menjadi bernilai 1.
susunan bit awal10101100000100000000010001000111
susunan bit network addres10101100000100000000010001000000
dotted-decimal network address17216464
Kita dapatkan network address-nya adalah 172.16.4.64/24.
susunan bit awal10101100000100000000010001000111
susunan bit broadcast address10101100000100000000010001111111
dotted-decimal broadcast address172164127
Kita dapatkan broadcast address-nya adalah 172.16.4.127/24.

Valid Range IP address dan Total IP Valid

Bagaimana cara mengidentifikasi siapa saja yang termasuk kedalam anggota sebuah network? Berapa sajakah IP address yang termasuk dalam sebuah network?
Jika network address dan broadcast address dari sebuah network sudah bisa ditentukan, maka menentukan siapa saja anggota network tersebut adalah hal yang mudah. Valid range IP address adalah semua IP address yang berada diantara network address dan broadcast addrdess, dengan kata lain:
Valid range IP address = network address + 1 s/d broadcast address – 1.
Misalnya sebuah address 192.168.52.130/25 dengan cara diatas dapat kita tentukan bahwa address tersebut memiliki :
  • Network address : 192.168.52.128
  • Broadcast address : 192.168.52.225
  • Valid Range address : 192.168.52.129 s/d 192.168.52.224
Dapat kita simpulkan bahwa dalam sebuah network, valid range IP addressnya adalah semua IP kecuali network address dan broadcast addressnya. Jika kita hitung, maka total host valid address nya adalah semua IP dalam network dikurangi 2, network address dan broadcast address. Formula untuk menghitung jumlah total valid IP dalam sebuah network adalah :
Total IP Valid = 2H – 2, dimana H adalah jumlah bit host.

Unicast, Broadcast, dan Multicast

Dalam TCP/IP, dikenal 3 tipe komunikasi :
  • Unicast
  • Broadcast
  • Multicast
Pada komunikasi unicast, komunikasi terjadi satu ke satu, satu pengirim dan satu penerima.
Pada komunikasi broadcast, komputer mengirimkan data kepada semua host dalam sebuah networkmenggunakan broadcast address network tersebut sebagai tujuan.
Biasanya paket broadcast terbatas pada satu network lokal yang sama dengan pengirim (limited broadcast), Paket limited broadcast selalu menggunakan 255.255.255.255 sebagai IP address yang dituju.
Akan tetapi, ada juga paket broadcast yang ditujukan kepada semua host dalam network lain (directed broadcast), Paket ini selalu menggunakan broadcast address network tujuan sebagai destination addressnya.
Komunikasi multicast mengirimkan paket dari satu host ke sekelompok host tertentu anggota multicast group yang diwakili oleh IP address multicast. Komunikasi multicast di desain untuk menghemat penggunaan bandwidth. Contoh komunikasi multicast adalah video/audio live streaming dan pertukaran update routing pada beberapa protokol routing.
Host/komputer yang ingin menerima data multicast harus mendaftar (subscribe) untuk menjadi anggota multicast group yang dimaksud. Setiap multicast group diwakili oleh sebuah IP address khusus untuk multicast. Range IP yang digunakan untuk trafik multicast adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255.

IP address Private

Sebagian besar IP address yang ada merupakan IP address publik yang di desain untuk komunikasi network yang dapat terhubung ke Internet. IP address public bersifat unik, hanya dapat di pakai oleh satu mesin/perangkat di dalam Internet.
Namun, ada beberapa blok IP address private yang digunakan untuk network dengan keperluan terbatas, network yang tidak terhubung ke Internet. IP address private bisa dipakai oleh siapapun, hanya saja network yang menggunakan IP address private tidak bisa dan tidak boleh terhubung ke internet secara langsung.
Berikut adalah blok-blok IP address private tersebut :
10.0.0.0/810.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0/12172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0/16192.168.0.0 – 192.168.255.255
Komputer – komputer di dalam network yang menggunakan IP address private tidak bisa bebas mengakses Internet secara langsung, diperlukan sebuah teknologi yang disebut Network Address Translation (NAT) untuk ‘mengakali‘-nya.

IP Address tak Terpakai

Selain network address dan broadcast address, ada beberapa jenis IP address lain yang tidak dapat kita gunakan sebagai IP address komputer atau perangkat jaringan yang lain :
  • Default route (0.0.0.0).
  • Loopback (127.0.0.0/8), IP yang digunakan oleh mesin untuk mengirim paket ke mesin itu sendiri.
  • Link-local (169.254.0.0/16), Biasanya otomatis di assign ke host oleh OS ketika tidak tersedia konfigurasi IP atau gagal request DHCP.

Kelas IP Address

IP address dikelompokkan menjadi 5 kelas, A,B,C,D, dan E. Pengalamatan network dengan menggunakan blok IP address dengan nilai prefix-length default disebut classful addressing.
KelasNilai Oktet PertamaNetwork (N) dan Host (H)Subnet maskPrefix-lengthTotal IP per network
A1 – 127N.H.H.H255.0.0.0/8224 – 2 = 16.777.214
B128 – 191N.N.H.H255.255.0.0/16216 – 2 = 65.534
C192 – 223N.N.N.H255.255.255.0/2428 – 2 = 254
D224 – 239(Multicast)
E240 – 255(Experimental)
Pada kenyataannya, sistem pengalamatan yang sering dipakai di lapangan adalah classless addressing, dimana nilai prefix-length pada blok IP address yang digunakan dalam network disesuaikan dengan jumlah anggota host yang dibutuhkan.

Subnetting

Jika kita menggunakan classful addressing, maka satu buah network kelas A dapat menampung total jumlah host sebanyak 16.777.214 host, dan kelas B dapat menampung host sebanyak 65,534 host.
Desain network seperti ini sangat tidak efisien. Misalkan untuk network dengan jumlah komputer 100 buah, maka menggunakan IP kelas B akan ada 65,434 IP yang tidak terpakai. Solusinya, kita bisa memecah sekumpulan blok IP address sebuah network menjadi beberapa kelompok blok IP yang lebih kecil yang disebut sub-network (subnet).
Subnetting dapat dilakukan dengan cara meminjam beberapa bit dari host-portion untuk kemudian dijadikan sebagai tambahan bit network-portion. Misalnya, network dengan prefix /24 dapat kita subnetting menjadi subnet ber-prefix /25 atau /26 dan seterusnya. Semakin banyak bit host yang dipinjam semakin banyak subnet yang dihasilkan dan semakin sedikit jumlah host tiap subnetnya.
Untuk setiap bit yang dipinjam dapat menggandakan jumlah subnet dengan ukuran yang sama, Rumus untuk menghitung jumlah subnet yang dihasilkan adalah 2n, dengan n adalah banyaknya bit yang dipinjam (bit subnet).
Penentuan network address tiap subnet yang dihasilkan dapat dilakukan dengan cara menghitung bilangan kelipatan terlebih dahulu menggunakan tabel berikut
Setelah ketemu bilangan kelipatannya, maka network address dari setiap subnet bisa diperoleh dengan mengoperasikan bilangan kelipatan tersebut pada oktet dimana terjadi subnetting.
Contoh, sebuah network kelas C 192.168.1.0/24 disubnet menjadi /26. Bit ke 26 berada pada oktet ke-4, berarti subnetting terjadi pada octet ke-4. Prefix /26 menunjukkan bahwa bit subnetnya adalah 2, yang berarti bilangan kelipatannya adalah 64. Network address setiap subnet bisa kita peroleh dengan mengoperasikan kelipatan 128 pada octet ke-4 (0, 64, 128, dan 192). Hasilnya :
  • 192.168.1.0/26
  • 192.168.1.64/26
  • 192.168.1.128/26
  • 192.168.1.192/26

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Arsitektur Komputer 2

PERTEMUAN II : BUS-BUS SISTEM Jawablah Soal-soal ini dengan singkat dan Benar 01.  Yang termasuk dalam komponen CPU adalah :  MAR, MBR, I/O AR, I/O BR 03.   Memindahkan data dari perangkat eksternal ke CPU dan sebaliknya dikerjakan oleh :  Modul I/O 04.   Fungsi dari I/O AR adalah :   Menspesifikasikan perangkat i/o yang akan diakses 06.  Pada siklus fetch, instruksi yang di baca akan di muatkan kedalam sebuah :   Register IR (instructions Register) 07  Register yang di pakai untuk mengawasi instruksi yang akan di baca selanjutnya adalah:  Program counter (PC) 08.   Pada siklus exsekusi, bila PC berisi 300 alamat instruksi pertama, maka alamat tersebut akan dialamatkan kedalam :  Instructions register (IR) 09.   Yang termasuk kelas-kelas interrupt   adalah :    -Program   -Timer   -I/O   -H/W failure 10.   Interupt yang di bangkitkan oleh kegagalan, seperti kegagalan memory parity error adalah :  Hardware failure (H/W failure) 11.   Sebutkan 3 komponen utama komputer adalah : a. CP

(LTM) Arsitektur Komputer Pertemuan 11

01. Pada saat CPU menterjemahkan instruksi disebut dengan : interpret instruction 02. Yang merupakan fungsi daru register dalam CPU adalah : user visible register , control and status register 03. Register yang dapat direferensikan dengan menggunakan bahasa mesin yang dieksekusi      CPU adalah : user visible register 04. User visible register yang dapat berisi operand sembarang  opcode adalah : general purpose 05. User visible register yang berfungsi sebagai bit-bit yang disetel perangkat keras CPU sebagai hasil operasi adalah : kode kode kondisi 06. Register yang digunakan oleh CU untuk mengontrol operasi CPU adalah : control and status register 07. Register yang berisi alamat dari instruksi berikutnya yang akan diambil adalah : program counter 08. Register yang berisi alamat sebuah lokasi didalam memori adalah : memory address register 09. Yang disebut dengan common field adalah : flag register 10.  Sebutkan yang merupakan bagian dari register flag : sign , zero

LTM Pertemuan 10 : Arsitektur Komputer

1. Rumus operand=A adalah algoritma dari metode pengalamatan : immediate addressing 2. “Sederhana” adalah keuntungan dari metode pengalamatan : direct addressing 3. “Referensi memori berganda” adalah kerugian dari metode pengalamatan : indirect addressing 4. EA=(A) adalah algoritma dari metode pengalamatan : indirect addressing 5. “Ruang alamat besar” adalah keuntungan dari metode pengalamatan : indirect addressing 6. EA=(A) adalah algoritma dari metode pengalamatan : indirect addressing 7. “Tidak adanya referensi memori” adalah keuntungan utama dari metode pengalamatan : immediate addressing 8. Yang menentukan layout bit suatu instruksi adalah : format instruksi 9. Kelompok bit yang memberitahukan kepada komputer untuk menunjuk suatu operasi tertentu disebut dengan : kode instruksi 10. Untuk mengkopi bilangan dari lokasi memori kedalam sebuah register, digunakan perintah : load 11. Suatu nama yang digunakan untuk obyek instruksi dan mungkin dat

TROUBLESHOOT PADA ROUTER DAN SOLUSINYA

Pada Jaringan Komputer kita tidak jarang menemui masalah tidak terkoneksinya jaringan sebagaimana mestinya, bisa disebabkan oleh kesalahan network, gateway ataupun faktor eksternal seperti cuaca, lokasi dll. Kali ini Bagus ingin membahas masalah jaringan yang disebabkan oleh faktor network dan gateway yang berbeda, baik antara Komputer  dengan Router maupun  Komputer dengan Komputer . TROUBLESHOOT 1 BEDA NETWORK Pada gambar diatas kita melihat bahwa Komputer 3 (172.168.11.1) memiliki Network yang berbeda dengan Router maupun Komputer lainnya (172.168.10.1), oleh sebab itu maka Komputer 3 tidak dapat melakukan koneksi dengan router maupun komputer lainnya seperti yang terlihat pada keterangan simulasi diatas. Solusi TROUBLESHOOT 1 SOLVED Disini kita hanya perlu mengubah  IP Address pada komputer 3 agar sesuai dengan router maupun lainnya, seperti yang terlihat pada status simulasi bahwa komputer 3 kini dapat terkoneksi dengan baik dengan router maupun komputer

Tugas Arsitektur Komputer

Nama : Putro Bagus Anton Hudiono NIM   : 13180666 1.Semua hal yang berkaitan dengan unit- unit operasional dan interkoneksinya disebut dengan :               Organisasi Komputer  2.    Semua hal yang berkaitan dengan atribut-atribut sebuah system yang tampak bagi seorang pemogram di sebut dengan :   Arsitektur Komputer 3.    Sebutkan contoh contoh dari organisasi komputer :                1. Teknologi Hardware , 2. Perangkat antar muka (Interface) , 3. Sistem Memori 4.    Teknik pengalamatan memori termasuk dalam contoh :   Arsitektur Set intruksi 5.    Yang termasuk dalam struktur komputer adalah :  input/output – CPU – Memory- system Interconections 6.    Sebutkan ciri dari komputer ENIAC : Berat 30 ton , volume 15000 kaki panjang , berisi lebih dari 18000 tabung vakum , membutuhkan daya 140kw , memori terdiri dari 20 accumulator 7.    Sebutkan fungsi dari MBR :                Memori yang berisi world yg akan disimpan dan digunakan 8.   

Membuat Skema Jaringan Legacy Inter-VLAN Routing menggunakan Cisco Packet Tracer

Assalamualaikum wr wb kali ini saya akan membagi tutorial bagaimana menghubungkan 2 vlan yang berbeda ya, baik langsung saja kita mulai...... Pengertian Legacy Inter-VLAN Routing Konfigurasi Legacy Inter-VLAN Routing berfungsi untuk menghubungkan dua buah VLAN yang berbeda dengan melalui enkapsulasi pada router. Skema Jaringan Legancy Inter-VLAN Routing  1. Buatlah desain skema jaringannya seperti gambar berikut, pada Cisco Packet Tracer  Pada gambar diatas terdapat 1 buah router, 1 buah switch dan 2 buah PC 2. Setting IP Configuration pada PC 1 dan 3 PC 1 IP Address           : 172.17.0.21 Subnet Mask        : 255.255.255.0 Default Gateway  : 172.17.0.1 PC 3 IP Address             : 172.17.30.23 Subnet Mask          : 255.255.255.0 Default Gateway    : 172.17.30.1 Caranya dengan klik pada PC 1/2 lalu klik  Desktop - IP Configuration dan masukkan IP sesuai konfigurasi diatas, lakukan pada kedua PC ya. 3. Buat Database VLAN

Pengertian dan Konfigurasi PSVT+

Assalamulaikum wr wb semoga sehat - sehat semua ya, kali ini saya ingin membahas tentang konfigurasi PSVT+ pada cisco, apa itu PSVT+ dan bagaimana konfigurasinya? mari kita bahas.... Pengertian PSVT+ Dalam Per-Vlan Spanning Tree Plus (PSTV +) protokol yang digunakan berdasarkan standar IEEE 802.1D dan Cisco proprietary extension. Per-VLAN rentang protokol pohon plus (PVST +) adalah Cisco protokol khusus yang memperluas pada Spanning Tree Protocol (STP) dengan memungkinkan pohon rentang terpisah untuk setiap VLAN. Cisco pertama kali dikembangkan protokol ini sebagai PVST, yang bekerja dengan Cisco protokol ISL trunking, dan kemudian dikembangkan PVST + yang memanfaatkan protokol 802.1Q trunking. Dengan menciptakan pohon rentang terpisah untuk setiap VLAN, lalu lintas data dari VLAN yang berbeda dapat mengambil jalan yang berbeda di seluruh jaringan, sebagai lawan semua beralih lalu lintas mengambil jalan yang sama. Hal ini dapat secara efektif menciptakan situasi load balancing

Tugas Arsitektur Komputer 3

INTERNAL MEMORI Jawablah Soal-soal ini dengan singkat dan Benar 01. Kapasitas memori di ukur dengan ukuran :  Byte 02. Memori diorganisasikan menjadi record, adalah pengertian dari akses data secara :       sequensial access 03. Setiap blok dan record memiliki alamat-alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik, adalah pengertian dari akses secara :         direct acces 04. Sebuah word di cari berdasarkan pada isinya bukan pada alamatnya, adalah pengertian dari akses secara :       assocoative acces 05. Waktu yang di butuhkan untuk melakukan operasi W/R disebut dengan:       access time 06. Waktu rata-rata untuk R/W N bit adalah :       transfer rate Tn = Ta + N/R 07. Yang termasuk jenis memory volatile adalah :        RAM (Random Access Memory) 08. Pemetaan yang mempunyai kelemahan tidak dapat menyimpan secara bersamaan apabila dua buah word mempunyai index yang sama dan tag yang berbeda, disebut pemetaan :        pemetaan langsung 09.